Oknum Pendamping Diduga Main Mata atas Penggunaan Dana KUBE Di Desa Lamongan Arjasa

Ketum Lembaga Perkasa sekaligus Jurnalis sigap88 saat konfirmasi kepada Kepala Desa Lamongan tentang indikasi dugaan adanya patgulipat soal bantuan KUBE yang berbentuk Hewan ternak Kambing
Situbondo, himmahkpi.com Sekitar bulan lalu sejumlah warga desa di wilayah kecamatan Arjasa memperoleh bantuan berupa hewan ternak kambing dan modal usaha lainnya yakni desa Ketowan dan Desa Lamongan.Kamis, (13/08/2020).

Diketahui bantuan tersebut merupakan program dari Kementrian Sosial (Kemensos) dengan nama Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE), tapi tampak berbeda dengan fenomena yang terjadi pada kelompok penerima bantuan itu di Desa Lamongan, pasalnya sejumlah keluarga penerima bantuan KUBE merasa ada kejanggalan yang dilakukan oleh oknum pendamping program tersebut.

Adapun data yang disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Lamongan Hariyanto bahwa tentang data keluarga penerima program KUBE di desa lamongan yang di setujui sebanyak 30 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 10 orang dan masing-masing orang dikabarkan akan mendapatkan bantuan senilai Rp. 20.000.000 (Dua Puluh Juta Rupiah) yang akan dibelanjakan hewan ternak berupa 2 ekor kambing.

"Terkait Kambingnya di anggarkan sebanyak 600 kambing dan masih ada beberapa kelompok yang belum menerima, infonya masih proses pembelanjaan atau pembelian". Tambah Kades H. Obama sapaan Akrabnya.

Dokumentasi Kambing yang diberikan kepada sebagian kelompok penerima KUBE oleh Oknum pendamping dengan Harga 2 Juta
Sedangkan menurut pengakuan salahsatu kelompok beserta anggota penerima bantuan KUBE mengatakan pihaknya merasa kecewa dan curiga sebab kambing yang diberikan dinilai tidak sesuai dengan jumlah uang yang sempat diterima.

"Sebagian besar warga menerima kambing dibelikan oleh pendamping, dan anehnya kambing kepunyaan saya dan bendahara kelompok sudah mati, setelah satu hari menerima kambing dari pihak pendamping" Pungkas ketua kelompok, 

Disamping itu, Saya sebagai ketua kelompok seolah-olah hanya formalitas saja, sebab uang yang diterima dengan nominal Rp. 20.000.00 usai dicairkan di Bank langsung diminta oleh pendamping yang berinisial (J).

sedangkan pada waktu pembelian kambing kami tidak dilibatkan dan tidak tahu termasuk tentang rincian harganya, karena itu banyak penerima menduga seluruh kambing yang di berikan kepada kelompok penerima ditengarai tidak akan sesuai dengan jumlah bantuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tambah Ketua Kelompok yang enggan disebutkan namanya.

Hal berbeda dilakukan oleh Lembaga Perkasa dan sejumlah awak media dengan menemui 3 (Tiga) orang pendamping KUBE di desa Lamongan, Sabtu malam (15/08/20) ketika memberikan keterangan sejumlah pendamping membenarkan akan keberadaan program dimaksud dan memang belum tersalurkan semua kepada seluruh kelompok beserta anggota penerima bantuan KUBE,

Pengaduan melalui surat kepada Dinas Sosial Kabupaten Situbondo terkait indikasi adanya dugaan Main Mata soal Anggaran Program Kube di desa Lamongan
"Dengan dalih alasan terkendala kekurangan pasokan kambing sebab selama ini kambingnya membeli kepada pedangang warga desa lamongan sendiri supaya perputaran ekonomi dan pemberdayaan juga". Ujar pendamping.

Sementara saat dikonfirmasi terkait nominal uang bantuan KUBE yang diminta kembali dari para ketua kelompok beralasan untuk pengamanan, sebab kalau diserahkan kepada  ketua kelompok khawatir tidak tersalurkan. Tambah salahsatu pendamping KUBE kepada awak media.

Soal dugaan Kongkalikong dari program KUBE dimaksud, Moh Sadik selaku Ketum Perkasa sangat menyayangkan akan tindakan yang dilakukan oleh oknum pendamping KUBE karena telah menarik uang dari ketua kelompok untuk dibelanjakan ternak, sedangkan posisi ketua kelompok dan bendahara tidak difungsikan sebagaimana mestinya.

"Bahkan terkesan tidak percaya kepada ketua kelompok yang dibentuk padahal mereka memiliki hak penuh untuk mengelola dan membelanjakannya sendiri, sehingga dugaan main mata antar oknum pendamping bersama oknum pihak lainnya berpotensi terjadi dalam program KUBE ini, sejumlah kambing yang diberikan kepada kelompok penerima KUBE ditengarai tampak kecil dan jelek sehingga berpotensi tidak sesuai harganya dan mirisnya masih ada belasan kelompok dan ratusan orang anggota yang belum terima bantuannya". Ungkap Ketum Perkasa.

Lebih lanjut Bang Sadik panggilan familiar ketum perkasa kembali menegaskan bahwa pihaknya bersama sejumlah tim medianya mengharapkan supaya proses pembelian kambing sesi berikutnya dapat melibatkan ketua dan atau bendahara kelompok dan terkait rincian harga serta pengeluarannya harus terbuka.

"Selanjutnya kami akan kawal serta adukan dugaan kasus ini kepada Aparat Penegak Hukum (APH) bahkan kepala Dinsos Situbondo Abu Bakar abdi telah mengetahui dan menyayangkan bila dugaan kongkalikong ini benar terjadi". Saat dikonfirmasi via selulernya.

Selain mengadukan dugaan kasus ini kepada pihak Dinsos Situbondo, kami juga telah menggagas dan membuat pengaduan kepada penyelenggara program yakni Kementrian Sosial (Kemensos) untuk berupaya mengerti akan tupoksi pendamping dan Juknis Program KUBE 2020. Tegas Ketum Perkasa

Penulis (Pur)


**Setiap karya Opini maupun pemberitaan lainnya merupakan sepenuhnya tanggung jawab Penulis dan bukan menjadi tanggungjawab redaksi himmahkpi.com apabila bertentangan dengan hukum. 

***Bagi pembaca boleh mengirimkan karya tulisnya maupun temuannya dilapangan ke alamat email dan kontak yang tercantum, boleh berupa opini, artikel, sajak, tulisan persoalan dilapangan serta pemberitaan lain sebagaimana rubrikasi yang ada dalam media himmahkpi.com

*Redaksi himmahkpi.com berhak mengedit tulisan yang dikirim dan berhak tidak meneyangkan dengan tetap mengedepankan proporsionalisme dan etika jurnalistik.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama