Gerhana Bulan ; Dikalangan Pemeluk Agama Vs Ilmu Astronomi

SITUBONDO, (Himmahkpi.com) - Malam kali ini tentu tak asing lagi dengan fenomena Gerhana Bulan pada tahun kali ini, yakni bertepatan pada 26 mei 2021,  dimana mulai pagi sampai malamnya terdapat beberapa fenomena dengan berbagai sudut pespektif yang berbeda, baik dilihat dari sisi agama maupun ilmu fisikanya sendiri sehingga ada beberapa keistimewaan dan kronologi singkat pada momentum kali ini. 

Secara perspektif agama budha pada tanggal 26 mei ini , merupakan hari suci ( Trisuci Waisak ) untuk memperingati 3 peristiwa penting didalamnya yakni ; 

1. Lahirnya pangeran siddharta di taman lumbhini. 

2. Diakuinya sebagai BUDDHA pada usia 35 tahun.

3. Dan wafatnya Buddha Gautama parinibbana kala usia 80 tahun. 

Hal tersebut yang melatar belakangi tercetusnya hari raya Waisyak yang juga telah dideklarasikan dalam konferensi perayaan persaudaraan Buddhis sedunia( World Fellowship of buddhists WFB ) yang mengawali di Sri Lanka pada tahun 1950 . Dilansir dari Wikipedia.org

Tak hanya itu  dalam ilmu yang mempelajari tentang Alam, yang dinukil dari laman salah satu media INews Jabar.id, terdapat salah seorang peneliti yang menguak, peristiwa gerhana bulan ini berdasarkan keilmuan yang diampuhnya, memaparkan “Peristiwa gerhana bulan itu (merupakan) peristiwa yang sebetulnya bersiklus, berulang, karena ketiga benda tadi akan bergerak dalam satu keharmonisan, jadi (gerhana bulan merupakan) sebuah fenomena alam yang akan berulang dan sekarang sudah bisa dengan sangat baik diprediksi kapan akan terjadi lagi, di mana kita bisa melihatnya, itu sudah sangat bisa diprediksi secara astronomi,” kata Yatny Yulianty, dalam siaran pers Biro Humas ITB. 

Oleh karenanya, pada gerhana bulan kali ini dapat diperkirakan terjadinya gerhana bulan tadi berlangsung selama 14 menit yakni sejak pada pukul 18.11 wib - 18.29 wib  pada saat waktu itu akan terlihat kemerahan dengan bentuknya yang elips dan akan berakhir pada pukul 2o.49 Wib. 

Kendatipun tak hanya itu , secara perspektif agama islam terjadinya gerhana bulan ini yang disinyalir oleh salah satu hadist yang artinya “Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu'bah berkata,“ Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana sempurna, maka berdoalah kepada Allah SWT dan dirikan salat hingga (matahari) tampak tampak. ” (HR Al-Bukhari). 

Dengan adanya suatu pedoman tersebut maka sangat dianjurkan bagi umat muslim untuk melakukan aktifitas yang Sunnah ( Tuntunan syariah ) yakni diantaranya; 

1. Untuk selalu menghadirkan rasa takut kepada Sang pencipta Alam ( Allah Swt ) sebab adanya gerhana bulan dan gerhana matahari ini sebagai diantara tanda-tanda kelak akan adanya hari kiamat.

2. Melaksanakan sholat sunah gerhana bulan ( khusuful qamar )

3. Perbanyak lakukan kebaikan dan Minta ampunan, sebab juga ada salah satu keterangan Hadist yang artinyan " Apabila kamu saksikan hal yang serupa itu maka kerjakan solat dan panjatkan doa dan mohon pengampunan-nya" ( HR. Al-Bukhari-Muslim-Ahmad dan Musa). 

Oleh sebab nya setiap apapun yang terjadi di jagat raya ini tentu didasari dengan alasan dan hikmah yang tersirat serta tersurat didalamnya,  maka sangat tidak etis nantinya jika semisal harus dipersoalkan, baik secara faktor agama maupun kesimpang siuran nantinya. 


IRL

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama