Sosok Bidan Fifi saat melakukan aktifitas memberikan layanan kesehatan dari dusun ke dusun melewati jalan terjal di Desa Sapih Probolinggo |
Probolinggo, lensakomunikasi.com, "Sosok Bidan Fifi menjadi cerita hangat di Desa Sapih, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Berada di ketinggian 1.500 hingga 2.500 meter di atas permukaan laut, desa ini terpencil dengan akses jalan berbatu, makadam, dan rawan longsor. Meski begitu, Bidan Fifi tetap setia memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat setempat."
Berdasarkan keterangan yang dihimpun media ini, Setiap minggu, Bidan Fifi menempuh perjalanan berat untuk melayani posyandu antar dusun. Dengan medan yang menantang, ia membawa peralatan medis dan menyusuri hutan untuk memastikan kesehatan warga terpenuhi. "Bidan Fifi selalu hadir di setiap posyandu, memberikan layanan yang jelas, dan konsultasi kesehatan yang mudah dipahami," ungkap Bu Prisil, Kader Posyandu Desa Sapih (02/11/2024).
Kehadiran Bidan Fifi selama bertahun-tahun membuat masyarakat merasa ia bukan sekadar petugas kesehatan, tetapi juga bagian dari keluarga. "Kami merasa nyaman dengan beliau karena tidak hanya profesional, tetapi juga mudah bergaul dengan warga desa," tambah Bu Prisil.
Namun, baru-baru ini muncul kekhawatiran di kalangan warga, jika ada isu pergantian perpindahan Bidan Fifi ke Puskesmas Lumbang. Isu ini membuat masyarakat Desa Sapih keberatan dan mengutarakan keinginannya agar Fifi tetap bertugas di desa mereka. "Kalau bisa jangan dipindah, jika perlu saya meminta ke bagian puskesmas jika ada perpindahan agar Bidan Fifi tetap menjadi Bidan di Desa Sapih, karena semua warga sangat puas," tegas Pak Tonawar Perangkat Desa Sapih, ketika di wawancarai di Balai Desa Sapih (02/11/2024).
Bidan Fifi saat Foto bersama dengan sejumlah anak-anak di Desa Sapih Probolinggo |
Bagi masyarakat Sapih, Bidan Fifi bukan hanya tenaga kesehatan, tetapi juga simbol harapan di tengah keterbatasan fasilitas di desa terpencil. "Beliau memahami kebutuhan kami, selalu hadir saat diperlukan, dan tidak pernah mengeluh dengan kondisi medan yang sulit," ujar salah satu warga.
Masyarakat berharap isu tentang pemindahan Bidan Fifi dapat dipertimbangkan kembali. Mereka percaya bahwa keberadaan Fifi di Desa Sapih adalah bagian penting dari keberlanjutan layanan kesehatan di daerah terpencil.
"Kami menginginkan beliau tetap di sini karena sudah seperti keluarga bagi kami. Kehadirannya sangat membantu, terutama untuk ibu hamil dan balita," ujar Bu Prisil dengan penuh harap.
Hingga saat ini, perpindahan Bidan Fifi hanyalah isu yang beredar di kalangan masyarakat. Namun, suara warga Desa Sapih menjadi bukti betapa seorang petugas kesehatan yang berdedikasi bisa menjadi sosok yang sangat dihargai oleh komunitas yang dilayaninya.
Faisal/Roz