Belajar dari Asferi: Mantan Buruh yang Sukses Jadi Pengusaha Tusuk Sate

 

Gambar; saat membungkus tusuk sate 


SITUBONDO (Himmahkpi.com) Ahmad Asferi (40) seorang mantan buruh yang memiliki visi-misi visioner, yakni menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Bermodal kemauan dan kerja keras, Asferi mewujudkan mimpinya tersebut. Ia memulainya dengan membuka usaha tusuk sate  'UD SELAMET' pada tahun 2000 bersama sang istri di Desa Pokaan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo.


Awal mulanya, ia mendirikan pabrik tusuk sate hanya terdiri dari 1 sampai 2 karyawan dan kini sudah berkembang menjadi 200 - 250 karyawan. 

Gambar pabrik Tusuk Sate di Desa Pokaan Kapongan Situbondo


"Visi dan misi kami yaitu menciptakan lapangan pekerjaan untuk membantu masyarakat sekitar," ungkap Asferi saat ditemui kru himmahkpi.com di ruang kerjanya. Senin, (22/03/2021)


"Sekarang juga sudah berdiri beberapa cabang pabrik yang bertempat di Wonokoyo, Solo dan Tanggul (Jember). Adapun hasil olah tusuk sate, kita ekspor di dalam kota bahkan sampai ke luar Negeri, seperti ke Singapore dan pernah sampai ke India," tambahnya


Namun Efek pandemi Covid-19, Asferi menuturkan berdampak terhadap pengurangan pembelian tusuk sate. Tetapi, tidak berdampak terhadap pengurangan karyawan.


"Kami berupaya untuk tetap memenuhi kebutuhan karyawan di masa pademi ini yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga dan pemuda. Tentunya, saya juga berharap agar pandemi cepat berlalu, sehingga daya beli tusuk sate bisa meningkat dan dapat menambah karyawan lebih banyak lagi," harapnya


Di pabrik tusuk sate 'UD SELAMET' tersedia berbagai macam bentuk tusuk sate, mulai yang ada pegangannya serta tusuk sate untuk buah-buahan dan bunga. 


(Dmy, dkk)



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama