Banjir Tangis di Desa Cermee

Banjir Tangis di Desa Cermee
Nampak para santri madrasah menangis sembari memeluk kakak mahasiswa peserta LPM sebelum pergi

Situbondo, himmahKPI.com -
 Penjemputan mahasiswa peserta Latihan Pengabdian Masyarakat (LPM) di desa Cermee Bondowoso mengundang tangis seluruh  santri Madrasah yang diasuh oleh ustadz Hafidz. Kamis (13/02/2020).

Mahasiswa LPM Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Huda (STAINH) yang disebar di berbagai desa dan beberapa kecamatan, tepatnya di 2 kabupaten; Situbondo dan Bondowoso. Salah satu diantaranya yang bertempat di desa cermee, para santri menagis Karena tidak ingin ditinggal pergi oleh para mahasiswa yang telah mengajarinya selama 20 hari ini.

"saya sangat merasa terharu terhadap murid-murid yang lucu ini, mereka datang lebih awal dari jam biasanya, ternyata alasan mereka datang lebih awal karena mendengar kami (mahasiswa peserta LPM STAINH) akan pulang meninggalkan desa yang selama 20 hari kami tempati. Setelah mobil dari kampus tiba di depan posko kami, mereka semua berlari menghampiri kami seraya berkata dengan suara yang sangat lantang: "jangan tinggalkan kami kakak, jangan tinggalkan kami (sambil menangis terseduh)". Ungkap Imroatus Shaleha, mahasiswi KPI semester III sekaligus kordes LPM di desa Cermee.

"Tidak hanya mereka, sayapun juga sangat merasa kehilangan atas kepulangan adik-adik mahasiwi peserta LPM. Sangat disayangkan sekali, waktu mereka terlalu sebentar di sini. Mereka telah membuktikan kesungguhan dan keikhlasannya mengabdi dan membantu masyarakat setempat. Harapan saya, dimanapun mereka berada, semoga kami masih bisa berjumpa kembali dan semoga di tahun berikutnya kampus STAINH masih bersedia untuk menugaskan/mengirinkan mahasiswa/inya kembali berproses di desa ini". Pungkas Ustadz Hafidz.


HMD 
Mahasiswa PPL STAINH

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama