Menelaah Terminologi “Masyarakat” Dalam Kajian Ilmiah


Penulis sebagai Akademisi, Guru Ngaji dan Pegiat Sosial di Kabupaten Situbondo


Situbondo,lensakomunikasi.com Membahas terminologi “Masyarakat” dapat diketahui menjadi istilah yang kerap digunakan dalam interaksi manusia dalam keseharian termasuk dalam interaksi para insan akademik khususnya ketika berdiskusi maupun sharing tentang kajian sosial, karena itu tak sedikit ditemukan beberapa orang yang mudah mengeluarkan istilah tetapi belum memiliki pemahaman secara menyeluruh tentang arti “Masyarakat” itu sendiri. Sehingga menjadi penting diuraikan dengan jelas dan lugas tentang makna masyarakat berdasarkan kajian ilmiah maupun ilmu pengetahuan.

Adapun makna masyarakat secara umum adalah sekumpulan individu-individu/orang yang hidup bersama dengan sadar melakukan interaksi yang berkelanjutan dan menghasilkan budaya (cipta rasa dan karsa manusia), sesungguhnya dalam berbagai referensi kajian sosial untuk memahami arti masyarakat yakni berasal dari kata latin “socius yang berarti (kawan)”,  Sedangkan dari perspektif bahasa Arab “syaraka yang berarti (ikut serta dan berpartisipasi)”. Sehingga masyarakat disebut dengan “society” yang memiliki arti sekelompok orang yang melakukan interaksi sosial, perubahan sosial, dan membangun rasa kebersamaan, bahkan menurut Karlmark sebagai filsuf yang salahsatu fokus kajiannya terhadap kemasyarakatan mengartikan sebagai  suatu struktur yang mengalami ketegangan organisasi maupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok- kelompok yang terpecah secara ekonomi.

Selain itu Emile Durkheim (dalam bukunya Soleman B. Taneko, 1984) mengatakan bahwa masyarakat merupakan suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri, bebas dari individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya, masyarakat sebagai sekumpulan manusia yang hidup bersama, bercampur untuk waktu yang cukup lama, mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan dan mereka merupakan suatu system hidup bersama.

Dengan demikian membahas terminologi Masyarakat menjadi fokus kajian dari disiplin ilmu pengetahuan sosiologi sebab masyarakat dan lingkungan menjadi obyek kajiannya, masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama, hidup bersama dapat diartikan sama dengan hidup dalam suatu tatanan pergaulan dan keadaan Ini akan tercipta apabila manusia melakukan hubungan. Pandangan yang sama juga disampaikan Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto 2006 Pengantar Sosiologi) adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan dan mereka mempunyai kesamaan wilayah, identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan, Perbedaan-perbedaan antar individu akan membentuk struktur sosial yang membagi individu-individu dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas atau golongan-golongan tertentu sesuai dengan peran dan status yang dimilikinya dan yang diharapkan masyarakat.

Disamping hal diatas cukup banyak tokoh sosial yang memberikan pandangannya tentang arti masyarakat secara ilmiah misalnya Pendapat dari Mac Iver dan Page (dalam Soerjono Soekanto 2006 Pengantar Sosiologi mengatakan bahwa masyarakat adalah suatu system dari kebiasaan, tata cara, dari wewenang dan kerja sama antar berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebiasaan-kebiasaan manusia. Sehingga masyarakat  merupakan suatu bentuk kehidupan bersama untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan suatu adat istiadat, dapat dikatakan pula setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.

Berdasarkan uraian tentang makna “masyarakat” diatas yakni sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan. Secara khusus mengacu terhadap sejumlah pengertian tokoh diatas maka tidak akan pernah ada istilah masyarakat apabila tidak ada kumpulan orang dua atau lebih, tidak ada kesadaran untuk interaksi bersama, tidak ada komunikasi yang berkelanjutan dan tidak saling merasa membutuhkan dan berkepntingan serta tidak menghasilkan budaya tertentu.

Oleh sebab itu penting diketahui bahwa memunculkan dan membahas istilah  “masyarakat” maka perlu kembali disampaikan tentang makna masyarakat secara ilmiah. Dengan tujuan insan akademik ketika sharing maupun diskusi kajian sosial dapat dengan mudah memberikan pemahaman kepada yang lainnya, setidaknya dapat dipertangungjawabkan secara ilmiah.




Ar-Rozy

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama