Liburan STAI Nurul Huda, di Isi dengan Pengabdian

Liburan STAI Nurul Huda, di Isi dengan Pengabdian
Berbaris rapi, peserta LPM hendak meluncur ke berbagai Desa
Situbondo, himmahkpi.com Pada umumnya liburan merupakan suatu kebahagiaan bagi seluruh mahsiswa. Tentunya ketika hari libur mahasiswa bisa pergi camping ke wisata, pulang kampung, bahkan ada pula yang memilih tidur puas atau dengan hanya tidur makan dan rokoan.

Ketika berbicara liburan siapa yang tidak suka? dari tingkatan paud sampai perguruan tinggi bahkan pekerja, guru, dosen, honorer, pejabat pasti gembira saat liburan telah tiba.

Namun hal ini berbeda dengan kebahagiaan yang dialami oleh kalangan mahasiswa STAI Nurul Huda (STAINH) Kapongan. Liburan tersebut tidak di pergunakan untuk duduk santai, tidur apalagi menikmati wisata, melainkan liburan ini diisi dengan pengabdian di berbagai Desa, yaitu dengan program kampus setiap selesai Ujian Akhir Semester (UAS) kegiatan ini di namakan Latihan Pengabdian Masyarakat (LPM). 

LPM tersebut di sebar di berbagai pedesaan antara kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Dengan jumlah 4 orang di berbagai desa para peserta LPM mampu memberikan sumbangsih yang cukup maksimal dan bermanfaat di masyarakat, program yang sangat membantu bagi masyarakat di antarnya mengajari santri di berbagai musallah setempat, kursus bahasa inggris dan arab, tajyizul mayyit, kupas fiqih wanita, praktik wudlu', dan yang paling di utamakan adalah mengajak masyarakat untuk membaca syahadat dengan benar sesuai dengan ijazah yang di berikan guru besar Almaghfurullah Habib Musthofa Al Djufri, sebagi pengasuh pertama PP Nurul Huda.

Syahadat sudah pasti kewajiban bagi orang muslim, yang menduduki posisi pertama dalam Rukun Islam. Namun cara membacakan syahadat tersebut tidak segampang membalikkan tangan, apabila sempurna syahadat yang di baca maka sempurnalah dia sebagai orang Islam, pesan yang sering di sampaikan oleh Habib Musthofa adalah "mantapkanlah syahadat kalian sebagai pintu utama kalian menjadi ummat Islam".

Dalam LPM tersebut sangat mendapatkan apresiasi dari banyak kalangan terbukti dari semua peserta LPM mendapatkan makan gratis selama ada di rumah masyarakat. Tuan rumah yang ditempati sama sekali tidak merasa terbebani dengan kedatangan peserta LPM selama 20 hari. Sebagaiman di sampaikan Marzuki posko 8 desa gendem kecamatan cerme,  Bondowoso "saya sangat kerasan setiap kali LPM, Karna sering kali bahkan setiap saya LPM mendapatkan makan gratis dari masyarkat bahkan meskipun kami memaksa untuk bayar uang makan kami, tuan rumah seringkali menolak dan marah" 

Selain itu setiap LPM dari setiap posko mengadakan pengajian besar-besaran meskipun di jalankan oleh 4 orang peserta saja, tentu hal ini menunjukkan apresiasi dari masyarkat yang membantu keberadaan peserta LPM. Sehingga tidak heran ketika Mahasiswa banyak jadi rebutan dari berbagai desa untuk bagaimana peserta LPM di tempatkan di desa mereka, guna membantu memberikan pendidikan terhadap banyak masyarkat lebih-lebih bagi anak anak mereka.


HMD

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama