Geluti Bisnis Rongsokan, Ayu Furi Warga Kapongan Situbondo Mundur dari Peserta PKH

Geluti Bisnis Rongsokan, Ayu Furi Warga Kapongan Situbondo Mundur dari peserta PKH
Di depan rumahnya KPM PKH Ayu Furi Istifaiyah (Kerudung Pink) usai menandatangani Surat pernyataan memundurkan diri menjadi peserta PKH Desa Peleyan Kapongan

Situbondo, Himmahkpi.com - Suatu bentuk kesadaran keluarga akan tujuan program bantuan pemerintah, salahsatu keluarga penerima manfaat (KPM) bernama Ayu Furi Istifaiyah (30) alamat dusun peleyan timur Desa peleyan Kecamatan Kapongan memilih mundur dari kepesertaan Program Keluarga Harapan (PKH) serta mengakui sejahtera sejak keluarga menggeluti bisnis rongsokan.

Menurut Ayu Furi selaku KPM mengakui bahwa dirinya merasa kurang layak menerima bantuan dari pemerintah, mengingat kondisi ekonomi keluarga dapat dianggap sejahtera di bandingkan mereka yang kurang mampu.
"Makanya saya memilih mundur sebagai KPM PKH, hal ini tanpa ada paksaan dari pihak manapun termasuk atas persetujuan suami dan keluarga, kami menyadari telah ada peningkatan kesejahteraan dalam keluarga dan masih ada warga yang lebih layak membutuhkan bantuan sosial (Bansos)", terang kepada pendamping PKH. Sabtu, (29/03/20).

Selain itu, Ayu menceritakan pertama kali mendapatkan Bansos PKH tahun 2018 dengan syarat pendidikan anak sekolah dan balita. bantuan PKH itu dimanfaatkan untuk kebutuhan dua anaknya.
"Alhamdulillah kami berterimakasi kepada pemerintah karena bisa memperoleh bantuan PKH, kebutuhan anak-anak bisa terbantu dan tercukupi sebab saat itu pekerjaan suami saya hanya sebagai kuli/buruh" Ungkapnya.

Geluti Bisnis Rongsokan, Ayu Furi Warga Kapongan Situbondo Mundur dari peserta PKH
Tampak foto KPM PKH Ayu Furi di salahsatu gudang penyimpanan Rongsokan jenis plastik dan Kardus

"Dua tahun silam kondisi ekonomi keluarga memang cukup susah, kami tidak menyangka ada peningkatan dalam keluarga, awalnya pekerjaan suami hanya sebatas kuli rongsokan namun berkat usaha, doa dan kerja keras suami beserta keluarga di percaya untuk menggeluti bisnis rongsokan dengan konsep bermitra. semoga penerima PKH lainnya dapat meningkatkan ekonominya, Tambah Ayu ibu dari dua anak itu.

Hal yang sama pendamping PKH Desa setempat Fathor Rosi menjelaskan awalnya kondisi KPM tersebut secara ekonomi tergolong keluarga kurang mampu dan nampak belum sejahtera, sedangkan anaknya satu di sekolah dasar (SD) dan satunya masih taman kanak-kanak (TK).
"Sejak suami dan keluarganya memulai bisnis rongsokan akhirnya merangkak naik ada peningkatan kesejahteraan hingga usahanya semakin besar dengan memiliki karyawan bahkan dari mitra kerjanya mampu beli kendaraan truk pengangkut sampah".Jelasnya
"Sebagai pendamping PKH sangat bangga akan sikap kesadaran ibu Ayu, karena ia jujur dan berani untuk memundurkan diri dari kepesertaan PKH, dan merasa bahwa banyak warga yang lebih pantas menerima bantuan sosial pengentasan kemiskinan".terangnya

Lebih dari hal diatas Kordinator Kabupaten (Korkab) PPKH Wilayah timur mengapresiasi kinerja pendamping yang mampu sosialisasi dan edukasi KPM agar bisa melakukan graduasi sejahtera mandiri. seluruh pendamping PKH agar lebih konsisten dan inten sosialisasi Graduasi terhadap KPM dampingannya serta mampu merubah pola pikirnya dan menyadarkannya.
"Selanjutnya terdapat banyak KPM PKH yang bisa digraduasi mandiri, terutama mereka yang dinilai telah sejahtera karena keberadaan serta tujuan bantuan sosial adalah peningkatan kesejahteraan keluarga serta pengentasan kemiskinan atau untuk meminimalisir angka kemiskinan dimasyarakat". Pungkas Koorkab Ninda ketika usai Rakor Pendamping wilayah timur.

Sebagaimana diketahui bahwa PKH merupakan program bantuan bersyarat sebagaimana ketentuan yang ada, kalau sudah ada KPM dinilai mampu dan sejahtera, maka semestinya dapat bersedia memundurkan diri secara mandiri berarti Keberadaan bansos PKH telah sukses dan sesuai harapan.

Roz

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama