Mengapa?

Mengapa?
Earth Illustration
Situbondo, himmahkpi.com  Mengapa ketika ramadan hampir tiba, bencana kembali melukai buana?
Apakah ini hanya ujian semata atau azab atas kedurhakaan sekelompok hamba?

Tidak ada yang tahu. Hanya Sang Pemilik Restu yang Maha Tahu. Namun, ketika netra memotret kemungkaran di mana-mana, logika dapat menyimpulkan bahwa Tuhan sedang marah.

Tatkala kaum pembangkang kembali berulah, jiwa tak bersalah turut menjadi korban atas tindak mungkarnya. Dunia semakin terluka. Pun hamba yang taat mengalami hal serupa.

Lihatlah virus yang sedang menyebar ini. Jutaan jiwa terpaksa merelakan sang buah hati. Berasal dari Wuhan, tapi hampir semua negara menjadi korban.

Ditambah lagi dengan munculnya serigala bertopeng. Ketika mulut perlu ditutupi, harga masker semakin meninggi. Orang-orang serakah kian unjuk gigi tanpa menghiraukan saudaranya yang tak bebas berkerja lagi.

Sungguh miris keadaan di zaman ini. Manusia tak berhati telah memenuhi segala sudut bumi. Andaikan pohon dan bebatuan memiliki mata, mungkin kedalaman lembah akan dipenuhi bulir netranya.

Corona, kita sama-sama ciptaan yang Kuasa. Daku mohon, jika kau ingin bersarang, bersaranglah pada mereka yang menjadi alasanmu tercipta. Jauhi saudaraku yang tak bersalah. Mereka hanya korban. Dan setiap korban, kuminta padamu Tuhan, cabutlah nyawanya dengan hati dipenuhi keimanan.

abiwiariy

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama