Di Tangan Perempuan, Indonesia Utuh

Di Tangan Perempuan, Indonesia Utuh
Megawati SE, S.Sos
Mahasiswi Pasca Sarjana IAIN Jember sekaligus Alumni Mahasiswi KPI STAI Nurul Huda
Situbondo, Himmahkpi.com  Kebebasan memimpin, Hak mendepatkan jaminan kesehatan hingga pendidikan sangat dijamin di Indonesia. Ibu pertiwi tidak pernah membedakan hak perempuan dan laki-laki.
Mungkin kita bisa lihat, sosok para perempuan hebat. Megawati Soekarno Puteri, misalnya. Cucu presiden pertama kini berhasil menduduki jabatan sebagai presiden perempuan pertama di Indonesia. Dia sekalgus menjabat sebagai ketua umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Terbukti, Hingga detik ini, Megawati mampu menjadi pemimpin yang disegani (Setidaknya dalam partainya sendiri). Itu menunjukkan bahwa kualitas tidak diukur oleh gender (baca: jenis kelamin). Melainkan dari kualitas diri hingga keinginan untuk maju dan memimpin.
Selain megawati, ada pula sosok Susi Puji Astuti. Wanita yang bahkan tidak pernah duduk di bangku kuliah ini mampu menduduki posisi strategis. Tak tanggung-tanggung, di masa pemerintahan Jokowi periode 2015-2019, Puji Astuti ditunjuk sebagai menteri kelautan. Tentu, hal tersebut merupakan prestasi yang sangat membanggakan bagi para perempuan Indonesia.
Kata-kata yang cukup fenomenal dari RA Kartini, “Habis gelap, terbitlah terang”. Hal tersbeut tentu bukan hanya kalimat biasa-biasa yang terlontar dari bibir seorang pejuang perempuan. Melainkan di dalam kalimat tersebut ada sastra yang tinggi dan makna filosfis yang cukup dalam.  
Seakan-akan, RA Kartini ingin mengatakan kepada perempuan-perempuan Indonesia, “Kegelapan telah berlalu. Kekangan untuk perempuan sudah usai. Kini saatnya kita bangkit. Kini, saatnya kita bersuara dan merebut kuasa. Perempuan tidak boleh lemah dan berpangku tangan. Tugas perempuan bukan lagi di dapur dan di kasur. Melainkan lebih dari itu.”
Kalimat tersebut tentu harus menjadi cambuk bagi wanita-wanita  Indonesia. Khususnya kita yang sudah (terlanjur) terjun dan membangun komitmen untuk berporses di dunia pergerakan. 
Sudah seharunya kita mengerti terhadap cita-cita dan keinginan RA Kartini. Sudah saatnya kita membangun mimpi, memberdayakan relasi dan mewujudkan semua itu dalam langkah nyata. Sudah seharusnya kita menunjukkan kualitas perempuan-perempuan di muka umum. Mari kita buka mata. Matahari masih cukup cerah untuk mengukit masa depan. Hidup perempuan Indonesia.

#Emyus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama