Dokumentasi jajaran komunitas sanggar Amoeba |
Karena berbicara seni dan budaya merupakan warisan dan wasiat kuno para nenek moyang kita dahulunya, sehingga jika tidak dipelihara dan dijaga betul hal tersebut justru akan menjadi tabu bagi generasinya.
Akan tetapi berbeda dengan salah satu komunitas seni yang digeluti oleh kalangan muda yang banyak dimotori oleh teman-teman santri Nurul Jadid. Mereka tetap memaksimalkan aktifitas seninya meski sudah libur ramadhan.
Sebut saja komunitas itu, dengan sapaan familiarnya, yakni Sanggar Amoeba ( Sanggar Anak Moeda Bahasa ) yang diprakarsai oleh oleh teman-teman SMA Nurul jadid Paiton Probolinggo, Khususnya anak unggulan bahasa.
Dokumentasi saat terlaksananya pentas seni oleh komunitas sanggar Amoeba di cafee Ayah Bunda |
"Dilaksanakannya pentas seni setiap tahun persetiap bulan Ramadhan, ini menjadi panggung bagi kami untuk memperkenalkan pada dunia khalayak bahwa santri juga bisa berkarya, serta juga menjadi ajang penyambung silaturrahmi bagi alumni atau kelompok kesenian dikota tersebut "tutur Zayyil pemuda asal jangkar, selaku ketua Sanggar Amoeba saat dikonfirmasi oleh tim media, himmah.kpi.com.
Tepat pada Senin 03/05/2021, bertempat di salah satu cafe di Situbondo, ayah bunda tepatnya, sanggar seni Amoeba lakukan pementasan seni dengan beberapa penampilan yang telah dipersiapkan, yakni diantaranya PERKUSI, DEKLAMASI PUISI, serta TEATER dengan penuh khidmat dalam pelaksanaanya.
Tak ketinggalan Sanggar Amoeba pada pelaksanaan tersebut , juga diapresiasi dan dimeriahkan oleh salah satu sanggar Kembheng Molje yang dari Kendit, sehingganya nampak sangat begitu memukau dan sangat Meriah BUKAN, ditambah lagi dengan suntikan penuh semangat untuk kami dari para alumni pondok yang turut serta meramaikan dan antusias dalam pementasan selama berlangsung, pungkas ketua sanggar, dengan nada lirih penuh semangat bereskpresi.
IRL