Rongsokan Menjadi Sumber Utama Ekonomi Keluarga Too

Situbondo,lensakomunikasi.com - Too, 60, warga desa Tanjung Gelugur, sudah menjadi makanan sehari-hari, mendengar bau busuk dan kumpulan lalat sebab rongsokan menjadi sumber penghasilan, semenjak di tinggal suaminya, Jum'at (24/2). 

Hasil pencarian barang bekas ditampung di rumahnya, berbagai botol plastik, kertas, besi. Barang bekas yang di dapat sehari - hari memerlukan waktu 3 Minggu untuk mengumpulkan.


 Too, 60, warga Tanjung Gelugur, kecamatan Mangaran, mencari rongsokan untuk membiayai anaknya, kemarin(24/2)


Dia mengumpulkan barang bekas dengan berjalan kaki dari rumahnya, dia mencari barang rongsokan tersebut dari pagi hingga larut malam 

" Biasanya saya dapat Rp 500 ribu itu pun butuh waktu 3 Minggu untuk mengumpulkannya" tutur Too

Hasil uang yang di dapat dari barang bekas untuk makanan sehari-hari dan pendidikan anaknya, yang masih duduk di bangku SD. 

Kadang dia juga memperoleh bantuan dari seseorang yang di terima nya di jalan, seperti beras dan bahan pokok lain nya.

Too menambahkan, dirinya lebih memilih bekerja sebagai pemulung barang rongsokan dari pada harus meminta atau mengemis, menurutnya harga diri itu lebih penting dari apapun meskipun dia hanya seorang pemulung rongsokan. 

Dia berharap, pemerintah mengulurkan tangannya kepadanya, untuk sedikit meringankan bebannya, mengingat usianya yang tidak lagi muda. Tutupnya (Aiz)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama