Penumpang Sepi, Abang Becak Mengeluh

Situbondo- Sejumlah Abang becak di Desa Landangan, Kecamatan Kapongan mengeluh. Sebab akhir -akhir ini sangat jarang penumpang yang menggunakan jasa becak. Tak jarang, pencari nafkah itu harus pulang dengan tangan kosong.

Wahyudi, pemilik becak motor (Bentor) mengatakan, penumpang becak saat ini hanya bisa dihitung jari. Tidak seperti beberapa tahun yang lalu, penumpang becak masih banyak.


Wahyudi Warga Desa Seletreng, Kecamatan Kapongan, Menunggu Penumpang Sambil Membersihkan Becak Motor Miliknya, kemarin (23/02).


"Sekarang sulit, kadang-kadang saya tidak dapat penumpang dari pagi hingga sore. Ya kalau tidak ada penumpang hanya duduk di atas becak,"kata Wahyudi, warga Desa seletreng, kecamatan Kapongan, kemarin (24/2).

Kata dia, menjadi Abang becak saja tidak cukup untuk mencukupi kehidupannya setiap hari. Apalagi jika ada penumpang, bapak 2 anak itu tidak pernah menarget harga bayaran dari penumpang.

"Perorang kadang memberi Rp 15 Ribu sampai Rp 20 Ribu, kalau ada penumpang. Apalagi sekarang para pekerja salem dan anak anak yang masih sekolah sudah menggunakan speda motor sendiri"Ungkap Wahyudi. 


Selain menjadi tukang ojek, dia juga menerima jasa suruhan dari warga sekitar. Kadang diminta memanen benih padi, dia juga bisa bekerja untuk memanen tebu.

"Semua pekerjaan saya terima, yang penting bisa mendapatkan uang dan saya sendiri mampu untuk mengerjakannya," kata Wahyudi.


Dia menceritakan, ditengah sulitnya perekonomian banyak tanggungan yang harus dicukupi. Salah satunya memberi makan kepada sang cucu yang setiap hari bersamanya.


"Untuk kebutuhan cucu masih tanggungannya saya. Soalnya tinggal bersama saya," tutup Wahyudi. (min)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama