Bermuhasabah di Tengah Covid-19

Rikza Anung Andhita Putra (Santri Kelas 8 PP Mahasina Daarul Qur’an wal Hadits Bekasi)
Himmahkpi.com - Hari ini dunia sedang dilelahkan oleh pandemi wabah covid-19, sebuah makhluk kecil tak kasat mata namun mengguncang seluruh jagat dunia. Konon, dalam hitungan menit bahkan detik virus yang bernama Corona ini dapat menyebar dengan cepat dan pesat hingga mampu merenggut nyawa secara massal. Tercatat  hingga hari ini di Indonesia saja terdapat penambahan 993 kasus baru secara nasioanal. Sehingga totalnya mencapai 30.514 kasus yang disebabkan oleh covid-19.

Atas musibah ini muncullah berbagai respon dalam menyikapinya. Ada yang sangat ketakutan hingga panik, ada yang galau meyakini ada dan tiadanya virus ini, dan ada juga yang biasa-biasa saja. Respon ini tergantung tingkat pemahaman masing-masing manusia. 

"Laa yukallifullaahu nafsaan illaa wus’ahaa, lahaa maa kasabat wa ‘alaihaa maaktasabat" 

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatannya) yang ia kerjakan. QS: al-Baqoroh:286.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT menguji hamba-Nya sesuai dengan kadar kemampuannya. Tentu musibah ini merupakan takdir bagi seluruh ummat manusia. Sebagai orang yang beriman harus meyakini bahwa semua yang terjadi atas izin Allah SWT. Wabah covid-19 adalah ujian kita bersama yang bersama-sama pula insyaallah kita bisa menghadapi dan melewatinya. Kita tidak boleh berputus asa, kita tidak boleh KO, kita tidak boleh lemah, kita tidak boleh mengeluh, kita tidak boleh berprasangka buruk, tapi sebaliknya kita harus berprasangka baik bahwa Allah SWT akan melindungi kita dari terjangkitinya wabah covid-19 ini.
Athii’ullaha wa athii’urrasul wa uulil amri minkum (QS: annisa;59)

Mengikuti arahan dan himbauan pemerintah adalah wajib. Jika pemerintah selaku pemimpin (uulil amr) mengeluarkan himabauan maka kita harus mematuhinya. Pemerintah menetapkan protocol kesehatan yaitu physical distancing, stay at home  tidak keluar rumah jika tidak darurat. Kalaupun harus keluar rumah gunakanlah masker, jaga jarak, tidak melakukan kontak fisik, menghindari kerumunan. 

Ketika sampai rumah jangan lupa segera cuci tangan, mengganti dan merendam pakaian dan mandi. Langkah-langkah ini adalah ikhtiar yang harus kita ikuti sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus. Jika kita mematuhinya maka Allah SWT akan memberi pahala atas apa yang kita lakukan, yang nilainya sama dengan ibadah. Sebaliknya, jika kita meremehkan bahkan dengan terang-terangan melanggarnya maka Allah SWT akan memberi celaka atas apa yang kita lakukan karena kita tidak taat pada pemimpin. 
Para praktisi kesehatan yang berwenang masih terus melakukan penelitian dan uji laboratorium. 

Para dokter yang berada di garda terdepan, masih terus mencari vaksinnya, masih terus mencari obatnya, masih terus mencari penawarnya. Lalu apa yang bisa kita perbuat sebagai orang awam?
Ikhtiyaaruka duunattawakkal kibrun watawakkaluka duuna ikhtiyaar kufrun
Ikhtiarmu yang tidak disertai tawakkal adalah ketakaburan. Dan tawakkalmu yang tidak disertai ikhtiar adalah kekufuran. (maqolah)

Mengikuti protocol kesehatan adalah bagian dari ikhtiar. Ikhtiar harus dilakukan secara terus menerus agar mendapatkan hasil yang maksimal. Upaya lain yaitu melakukan muhasabah. Apa itu muhasabah? Muhasabah adalah upaya evaluasi diri dari segala kelalaian, dari segala keangkuhan, keburukan ataupun kebaikan yang telah kita perbuat. Apa saja yang sudah kita lakukan selama ini? Kenapa kita tidak menjaga kebersihan lingkungan? Kenapa kita tidak memperhatikan alam? Sehingga Allah SWT menegur kita dengan diturunkannya wabah covid-19. 

Dengan cara ini kita akan menyadari bahwa kita telah melakukan kelalaian. Muhasabah mengajarkan kita untuk mengoreksi diri, memperbaiki diri, mengambil hikmah atas musibah dan tetap berkhusnudzon pada ketetapan Allah SWT. Sebagai penyempurna ikhtiar maka berserah diri, tawakkal kepada Allah SWT menyandarkan segala yang terjadi kepada-Nya. Menjaga imun, meningkatkan iman, ikhtiar dan tawakkal adalah semboyan bersama dalam menghadapi wabah ini. 


Rikza Anung A.P

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama