Gambar Saat Salah Satu Santri Nurul Huda Berkhotbah |
SITUBONDO, (Himmahkpi.com)- Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda, Abuya Sayyid Muhammad bin Habib Mustafa Al-Dljufri Menginstruksikan kepada santri senior putra yang terdiri dari pengurus Pondok Pesantren untuk berkhotbah di beberapa masjid atau menjadi Khotib dalam momentum Hari Raya Idul Fitri. Bukanlah sesuatu yang mengejutkan dengan mengutus santrinya untuk berdakwah di masyarakat. Namun, hal ini sudah menjadi rutinitas disetiap tahun dengan menunjuk santri yang dianggap kopeten untuk membacakan khotbah idul Fitri yang bertuliskan bahasa arab dan bahasa madura.
Usai salat terawih, Habib Muhammad Taufiq Al-Djufri berdawuh, “engkok are tellasan, ngutuse nak knak ka masjid binaanna ponduk. Ka angguy maca Khotbah ‘Idul Fitri. Male ajher detti Khotib ben mentalla koat, karena kabbhi santre bekal toron ka masyarakat untuk Dakwah. Nerrosaghi Perjuanganna Rosulallah, ben para guru, Ben Habib Musthafa Al-Djufri". (Pada hari raya idulfitri saya akan mengutus para santri untuk menbaca khotbah Idul Fitri. Agar kalian belajar menjadi khotib dan memiliki mental yang kuat. Karena setiap santri akan terjun ke masyarakat untuk berdakwah. Melanjutkan perjuangan Rasulullah, serta para guru juga Habib Musthofa aljufri (abah beliau)).
Saat kalimat takbir sudah di kumandangkan di berbagai Surau serta Masjid, tibalah hari yang ditunggu oleh seluruh umat islam. Begitu juga dengan santri senior putra-putri yang menuntaskan puasanya di pondok pesantren nurul huda telah menunggu hari libur pesantren, momen seperti ini menjadi luar biasa bagi mereka. Karena, akan segera menggapai rindu kepada keluarga, berkumpul, juga berbagi kisah saat mengaji dan mengabdi di pesantren selama setahun. Rasanya seperti ingin berlari agar lekas sampai pada pangkuan ibu dan bapak dirumah.
Adapun salah satu santri senior yang diinstruksikan oleh Habib Muhammad Taufiq aljufri untuk membaca khotbah di hari raya ‘Idul Fitri salah satunya ialah Hafidz. Santri senior putra yang baru saja bergelar sanjana. Ia diminta untuk mengahadap beliau. Sesuai dengan prosedur, Habib Muhammad taufiq aljufri memberinya Surat Rekomendasi dan tempat dimana ia akan membaca Khotbah eid sebelum bertugas.
Dalam penjelasan Hafidz, Habib Muhammad Taufiq aljufri tersenyum, lalu berdawuh kepadanya “Bekna Maca E Masjid Nurul Huda Pao ye, Cokop Maca Khotbah". (Kamu baca khotbah di masjid nurul huda desa pao. Cukup membaca saja). Sembari mengulurkan surat rekomendasi tersebut.
Mengingat aktivitas dakwah (amr ma'ruf nahyi mungkar) merupakan hal yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat muslim ini, maka habib muhammad taufiq aljufri pun melakukan kaderisasi dai dengan mendelegasikan santrinya untuk berdakwah dikalangan masyarakat. Setelah dilakukan beberapa pelatihan berupa materi sekaligus praktik di pesantren, maka penusan adalah hal yang urgen dilakukan dalam rangka mengetahui sampai dimana keberhasilan proses kaderisasi pondok pesantren.
Dan strategi ini memiliki prosentase yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam berdakwah. Hafidz, kader dai yang membacakan khotbah idul fitri tersebut mendapat apresiasi dan respon yang positif dari jamaah masjid tempat ia bertugas. Sesuai dengan pemaparan Hambali, seorang Takmir Masjid Nurul Huda di Desa Pao bahwa Hafidz membacakan khotbah dengan cukup baik. Mengingat bahwa dirinya masihh masih santri aktif yang dianggap dini dalam masyarakat.
FR