Situbondo,lensakomunikasi.com -Ali Makki, 53, memanfaatkan limbah kayu bekas, pria berumur lebih setengah abad ini, telah mampu membuat kerajinan bernilai ratusan ribu rupiah. Dia memproduksi di Dusun Patek, Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan. Beberaap kerajinannya berupa hiasan dinding, selancar, cup lampu, dan lainnya. Kamis (16/02/2023)
Siapa sangka, limbah kayu yang dianggap tidak berguna dapat dijadikan kerajinan yang menghasilkan banyak uang, seperti yang dilakukan oleh Ali.
Pemilik usaha furniture, Ali Makki, 53, mengecek stok sebelum dikirim ke pembeli. Sejak pagi sudah sibuk mengecek di gudangnya, di Dusun Patek, Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan. Kemarin, (16/02) |
Ali mengaku, awalnya pada awal tahun 2019, dirinya hanya iseng membuat peralatan yang unik-unik.
"Tetangga banyak yang berminat untuk turut dibuatkan, lalu dari situ saya mulai memfokuskan usaha saya untuk dijual di Kuta Bali, Jelas Ali Makki saat diwawancarai ditempat usahanya.
Awal pembuatannya, ia menggunakan bahan dari kayu mentaos, namun karena sulitnya bahan, kemudian ia beralih menggunakan bahan dari kayu gmelina dan kayu sengon.
Prosesnya mulai dari memotong kayu dengan mesin, membelah, mengamplas, hingga merakit awalnya hanya dilakukan seorang diri.
Karena ramai peminat secara daring dari aplikasi jual-beli, kini Ali pun telah memiliki sekitar 2 pekerja yang membantunya dalam produksi.
Disisi lain dalam produksinya itu, setiap pengiriman barang furniture ia mendapatkan keuntungan mencapai 5 juta rupiah sampai 10 juta, dengan modal awal yang ia miliki hanya 200.000. (wil).