Opor Ayam Dan Ketupat Disajikan Dengan Cara Berbeda Dalam Memperingati Hari Raya Idul Fitri Bagi Ummat Islam.

Sumber foto Google

SITUBONDO, (Himmahkpi.com) - Sudah bertahun tahun ummat Islam merayakan hari kemenangan yakni hari Raya idul Fitri.  Dengan melalui perjalanan yang sangat panjang kurang lebih satu bulan lama nya ummat Islam melaksanakan kewajibannya mulai dari menahan hawa nafsu dan juga menahan  amarah serta juga menahan rasa lapar dan dahaga. 

Dan tidak lupa pula dalam kewajiban ummat Islam yang dilalui tersebut para ummat muslim juga melaksanakan sholat tarawih serta juga membaca Al Qur'an sebanyak mungkin untuk mensucikan diri di bulan yang suci dan berkah ini untuk menuju hari yang Fitri tersebut.

Mungkin setiap hari raya dalam satu tahun satu kali memiliki cara tersendiri yakni mulai dari melakukan takbir bersama, takbir keliling hingga  mempersiapkan diri untuk melaksanakan kewajiban rosulallah sallaallahualaihi wasallam yakni sholat Idul Fitri bersama sanak saudara dan juga menyiapkan tradisi hidangan yang setiap tahunnya tidak pernah terlupakan oleh ummat Islam yakni ketupat, lebaran dengan opor ayam.

Namun dari sekian banyak suku - suku bangsa yang ada di Indonesia, bahkan berpuluh negara serta beberapa ratusan desa yang ada di di indonesia. Ketupat hari raya dan juga opor ayam terkadang memiliki perbedaan penyajian. Di pedesaan ketupat hari raya di sajikan saat hari raya sudah mencapai tujuh hari, yakni masyarakat menyebutnya dengan sebutan "tellasan katopak" , sedangkan di perkotaan yang ada di Indonesia ketupat dan juga opor ayam di sajikan saat selesai melakukan sholat id bersama serta selesai melakukan sungkeman pada saudara ataupun keluarga.

Itu lah perpedaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia khususnya kaum muslimin diantara perbedaan adat yang berbeda namun ummat Islam di Indonesia memiliki rasa kekeluargaan yang sangat tinggi dan juga mendalam baik untuk ummat Islam tersendiri dan juga yang berbeda agama.


Khuzayina


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama